Sabtu, Juni 27, 2009

KONSEP NYERI

NYERI
PENGERTIAN
- Nyeri merupakan salah satu rangsangan yang menyebabkan seseorang menjadi sakit (Ganong,1995)
- Nyeri merupakan keadaan ketidaknyamanan dari sensasi yang bersifat sangat subyektif sehingga berbeda antar individu (Kozzier,1995)
- Nyeri adalah persepsi sensorik dari rangsangan psikis maupun lingkungan yang diinterpretasikan oleh otak yang menimbulkan reaksi terhadap rangsangan tersebut (Virginia Bruke)
- Nyeri merupakan sesuatu perasaan menderita fisik dan atau mental maupun perasaan nyeri yang biasanya menimbulkan ketegangan atau menjadi siksaan pada yang mengalaminya (Wolf/Waitzer/Fuerst)
- Nyeri merupakan suatu yang abstrak berkaitan dengan :
a. Sensasi luka yang sifatnya individual
b. Mengisyaratkan ada/akan terjadi kerusakan jaringan
c. Suatu pola respon untuk melindungi organisme dari bahaya (Richard Sternbach)

BEBERAPA TEORI TENTANG NYERI
1. Spesifik Nyeri (200 years ego)
Memandang nyeri dihantarkan dari reseptor khusus nociseptor, yang mengirim informasi nyeri ke pusat/area di otak bagian depan dimana nyeri dirasakan. Terdapat 2 asumsi, yang pertama terdapat hubungan antar intensitas nyeri dan stimulus, asumsi kedua hanya pada satu struktur di otak tentang respon nyeri.
2. Pattern Nyeri
- Peripheral Pattern Theory
Bahwa serabut nervus perifer mempunyai esensi yang sama dengan pola serabut stimulasi system nyeri sentral nervus
- The Center Summation Theory
Teori ini berfokus pada dorsal horn spinal cord yaitu : dari stimulus nervus pariphere kemudian menstimulasi ke dorsal horn dan menginterpretasikanya
- Sensory Interaction Theory
Terdapat 2 tipe serabut neuron nyeri yaitu small diameter sebagai penghasil nyeri dan large diameter sebagai penghambat nyeri.
3. Gate Control Theori (Melzak and Wall)
Teori ini menjelaskan tentang tranmisi nyeri, yaitu pada saat aktifitas serat berdiameter besar/tebal maka transmisi nyeri dihambat (pintu tertutup) nyeri tidak nyata, sedang serat yang berdiameter kecil mempermudah transmisi nyeri (pintu terbuka), nyeri lebih nyata.
a. Transmisi impuls nyeri dapat dikendalikan dengan pintu gerbang (Gate mechanism) dimana saat terbuka impuls dapat ditransmisi.
b. Tetapi bila sebagian/seluruhnya tertutup, transmisi dihambat sebagian/selurunya.

FISIOLOGI NYERI
Tubuh tidak mempunyai organ/sel rasa sakit yang khusus, suatu jalinan yang rumit dari ujung syaraf bebas yang banyak tersebar dalam lapisan kulit dan dalam jaringan. Ujung syaraf tersebut menerima rangsangan yang menimbulkan rasa sakit

PENYEBAB RASA NYERI
1. Trauma
a. Trauma Mekanik
Rasa nyeri timbul karena ujung saraf mengalami kerusakan
Mis : benturan, gesekan, luka dll.
Diterima oleh reseptor nyeri mekano sensitive
b. Trauma Thermis
Nyeri timbul karena ujung syaraf reseptor mendapat rangsangan akibat panas, dingin, rusak dll
Mis : karena panas api, air dll
Diterima oleh reseptor nyeri thermosensitif
c. Trauma Chemis
Diterima oleh reseptor nyeri chemosensitif
Mis : tersentuh asam atau basa kuat
d. ?Trauma Elektrik
Mis : karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri akibat kekejangan otot dan kerusakan akibat terbakar oleh listrik tersebut
2. Neoplasma
a. Neoplasma Jinak
Nyeri Karena tekanan pada ujung syaraf reseptor nyeri
b. Neoplasma Ganas
Nyeri akibat terjadinya kerusakan jaringan yang mengandung reseptor nyeri dan juga karena tarikan, jepitan atau karena metastase.
3. Peradangan
Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung syaraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh adanya pembengkakan Mis : abses, pleuritis dll
4. Gangguan Sirkulasi Darah dan Kelainan Pembuluh Darah (Pada kasus PJK dan Burger Desease)
5. Trauma Psikologis

KLASIFIKASI NYERI
1. Menurut Tempatnya
- Peripheral Pain, terdapat 3 golongan :
a. Superfisial Pain (nyeri ppermukaan), area kulit, mukosa dll.
b. Deep Pain (nyeri dalam )/Viseral Pain
c. Perfered Pain (nyeri alihan), nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ/struktur dalam tubuh (vertebrate, viscera, otot) yang ditransmisikan ke bagian tubuh didaerah jauh/berbeda yang bukan asal nyeri.
- Central Pain, nyeri ini terjadi karena perangsangan pada SSp : spinal cord, batang otak, talamus, dll.
- Psychogenic Pain (Nyeri Psikogenik), nyeri yang dirasakan tanpa penyebab organic, tetapi akibat trauma psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik.
2. Menurut Sifatnya
a. Insidentil, nyeri timbul sewaktu-waktu lalu menghilang
b. Steady, nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam waktu yang lama, misalnya : abses, ulcus ventriculi
c. Paroxymal, nyeri dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali dan biasanya menetap ± 10 – 15 menit, lalu menghilang dan bisa timbul lagi
3. Menurut Berat Ringanya
a. Nyeri Ringan, nyeri dalam intensitas rendah
b. Nyeri Sedang, nyeri yang menimbulkan reaksi
c. Nyeri Berat, nyeri dalam intensitas tinggi
4. Menurut seranganya
a. Nyeri akut
1) Terlokalisir
2) Tajam seperti ditusuk, disayat, dicubit
3) Respon saraf simpatis
4) Gelisah, cemas
5) Pola serangan jelas
b. Nyeri kronik
1) Sensasi menyebar
2) Tumpul, ngilu, linu, kemeng
3) Respon saraf para simaptisk diri
4) Pola serangan tidak jelas
5. Intractable Pain
Resisiten untuk diobati atau dikurangi. Ex: Nyeri pada artritis
6. Phantom Pain
a. Nyeri actual dirasakan pada bagian tubuh yang sudah tidak ada . Misalnya : amputasi kaki
b. Hasil stimulasi kuat pada dendrite
7. Radiating Pain
Nyeri yang dirasakan pada sumbernya dan meluas ke jaringan sekitarnya.
Ex: Cardiac pain (bisa dirasakan menyebar ke bahu kiri dan turun ke tangan kiri.

SUBSTANSI LAIN STIMULASI NYERI ADALAH :
a. Bradykinin, sebagai vasodilator terjadi peningkatan permeabilitas kapiler dan kontriksi otot polos (smoot muscle)
b. Prostaglandin, merupakan substansi hormone yang menambah stimulasi nyeri pada CNS dengan cara meningkatkan efek bradikynin
c. Substansi P, menstimulasi reseptor nyeri dan menyebabkan respon inflamai
d. Serotonin, (hormone) bekerja menstimulasi konstriksi smooth muscle
PERJALANAN NYERI
Selanjutnya stimulasi menuju otak, terjadi 4 hal :
1. Transduction, system syaraf merubah stimulus nyeri menjadi impuls di ujung syaraf
2. Transmission, impuls bergerak menuju otak
3. Perception, otak merecognisi, mendefinisikan dan mempersepsikan
4. Modulation, aktivitas tubuh memerlukan respon inhibisi untuk mengurangi nyeri

Stimulus nyeri ditransmisikan dari perifer oleh serabut syaraf A delta fibers dan C fibers
Karakteristik A delta fibers :
a. Terbanyak dikulit dan otot
b. Diameter 2 – 5 mm
c. Serabut bermielin
d. Fast conducting (penghantar cepat) 12 – 30 m/s
e. Sensasi nyeri tajam, cakaran, tusukan
f. Penghantar nyeri akut
g. Nyeri intermiten dan local
h. Terutama rangsang kimia dan termal
Karakteristik C fibers :
a. Terdistribusi di otot, periusteum dan visera
b. Diameter 0.4 – 1.2 mm
c. Daya hantar 0.5 – 2 m/s (slow conducting)
d. Tidak bermielin
e. Sensari nyeri menyebar, tumpul dan terbakar
f. Penghantar nyeri kronik
g. Menstransmisikan rangsang panas, kimia, mekanik kuat

Proses pusat nyeri di otak ada 3 tingkatan yaitu :
1. Thalamus, sebagai pusat relay untuk sensori input dari traktus spinotalamikus dari spinal cord
2. Midbrain, signal bekerja meningkatkan kesadaran dari stimulus
3. Kortex, berfungsi membedakan status dan lokasi nyeri seperti interpretasi pengalaman nyeri.

RESPON NYERI
Respon fisiologis terhadap nyeri terdiri atas 3 stage :
a. Activation Stage, terjadi saat mulai muncul persepsi nyeri sampai terjadi reaksi fight or flight, terjadi efek tubuh (aktivasi SSo simpatis) sebagai berikut : muka pucat, pupil dilatasi, RR meningkat, HR meningkat, kontraksi jantung meningkat, ketegangan otot meningkat, simpanan energi menurun. Penurunan parasimpatis sebagai berikut : anorexia, nausea, muntah, aktifitas GIT menurun.
b. Rebound Stage, nyeri dirasakan hebat tapi singkat, terjadi respon parasimpatissebagai berikut : HR menurun, TD menurun, anorexia, nausea, muntah, aktifitas GIT menurun.
c. Adaptation, terjadi penurunan respon simpatis, tergantung factor endorphin yang mengatur persepsi nyeri
Respon fisik misalnya :
a. Menggigit bibir
b. Menggertakkan bibir
c. Mengerutkan wajah
d. Melakukan gerakan involunter
e. Berkeringat
Respon Psikologis
a. Fear
b. Anxiety
c. Depression
Respon terhadap nyeri dipengaruhi oleh :
a. Ambang nyeri
b. Toleransi nyeri yang dipengaruhi oleh :
1) Psikologis
2) Etnik/culture/value
3) Environment
4) Experience
5) Emosi
6) Umur


ISTILAH-ISTILAH
1) Ambang Nyeri, adaalah stimulus maksimal yang menyebabkan rasa nyeri
2) Persepsi Nyeri, merupakan stimulus maksimal yang menyebabkan seseorang melaporkan adanya nyeri
3) Toleransi Nyeri, adalah tingkat stimulus terendah yang menyebabkan seseorang menarik diri dari atau menghindar dari stimulus
4) Hiperalgesia, adalah yang berlebihan terhadap rangsang nyeri. Hiperelgesia biasanya mengiringi proses peradangan, abrasi, insisi, luka bakar.
5) Allodynia, adalah suatu kondisi dimana rangsang yang tidak berbahaya, misalnya tekanan, sentuhan ringan dirasakan nyeri hebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar